Mangga kasturi, Sang Maskot Kalimantan Selatan ternyata telah ditetapkan sebagai salah satu tumbuhan yang “punah in situ” (Extinct in the Wild). Artinya Kasturi, salah satu spesies mangga yang menjadi flora identitas provinsi Kalimantan Selatan ini telah punah dari habitat aslinya.
Kasturi yang dalam bahasa ilmiah (latin) disebut Mangifera casturi, merupakan salah satu dari sekitar 31 jenis mangga yang dapat ditemukan di Kalimantan, Indonesia.
Bahkan, mangga yang dalam bahasa Inggris selain disebut kasturi juga
dinamakan Kalimantan Mango ini merupakan tumbuhan endemik Kalimantan.
Sayang, IUCN redlist melabelinya sebagai Extinct in the Wild atau telah punah dari habitat aslinya.
Mangifera casturi
mempunyai pohon yang mampu mencapai tinggi 25 meter dengan diameter
batang antara 40-110 cm. Kulit kayu kasturi berwarna putih keabu-abuan
sampai coklat terang. Daun berbentuk lanset dengan ujung yang meruncing.
Saat muda daun kasturi berwarna ungu tua. Buah kasturi seperti buah
mangga lainnya namun berukuran lebih kecil dengan berat kurang dari 80
gram.
Ada 3 varietas kasturi yaitu kasturi,
cuban, dan asem pelipisan. Kasturi mempunyai buah membulat telur seperti
mangga kecil, kulit buah tipis berwarna hijau bertotol hitam ketika
muda dan menjadi kehitaman ketika tua. Daging buah berwarna oranye
gelap. Varietas ini mempunyai aroma yang lebih harum dibandingkan
varietas lainnya.
Varietas kedua, cuban (kastuba) memiliki
buah membulat telur, dengan kulit buah berwarna kemerahan, tidak menjadi
hitam ketika tua, kulit buahnya sangat mudah dipisahkan dari daging
buahnya. Daging buah berwarna kuning oranye.
Sedang varietas ketiga, asem pilipisan
atau palipisan mempunyai buah menjorong, datar berwarna hijau pucat
dengan totol hitam, bila tua tetap hijau. Daging buahnya berwarna hijau
oranye kuning, berserat banyak.
Spesies mangga yang ditetapkan sebagai
flora identitas provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan keputusan
Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 ini merupakan tanaman endemik
yang hanya tumbuh di Kalimantan Selatan saja. Kasturi dapat tumbuh
dengan baik di dataran rendah pada tanah aluvial dan lateral yang cukup
air.
Kasturi Punah In Situ. Kasturi (Mangifera casturi) oleh IUCN Redlist dimasukkan dalam daftar tumbuhan berstatus konservasi Extinct in the Wild
atau punah di alam liar (punah in situ) sejak 1998. Kepunahan spesies
ini diakibatkan oleh rusaknya habitat akibat deforestasi hutan dan perambahan hutan.
Untungnya masih ada yang membudidayakan
tanaman ini di kebun-kebun dan pekarangan rumah. Budidaya oleh penduduk
ini banyak dilakukan di kecamatan Mataraman kabupaten Banjar, provinsi
Kalimantan Selatan. Bahkan mangga ini juga telah ditanam dibeberapa
daerah lainnya.
Meskipun masih belum punah dan masih dibudidayakan tetapi status Extinct in the Wild
tentunya menjadi kerugian yang besar bagi keanekaragaman genetis flora
Indonesia. Semoga status kasturi ini tidak disusul tumbuhan (dan satwa)
lainnya.
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan: Plantae; Filum: Tracheophyta; Kelas: Magnoliopsida Ordo:
Sapindales; Famili: Anacardiaceae; Genus: Mangifera; Spesies: Mangifera casturi (Kosterm)
Referensi:
- http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/32059/0
- http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=844
- http://www.botanix.kpr.eu/id/index.php?text=2-mangga-kalimantan-kasturi-mangifera-casturi
- commons.wikimedia.org/wiki/File:Mangifera_casturi.jpg (gambar)
0 komentar:
Posting Komentar